5 Gelandang yang Berusia 30 Tahun, Ada Gelandang Real Madrid
Gelandang Real Madrid, Luka Modric, usai mencetak gol ke gawang Valencia di Supercopa de Espana (9/1/2020). © AP Photo https://www.sbobetasia88.net/
Bola.net - Karier seorang pemain sepak bola biasanya tidak begitu panjang. Begitu melalui umur 30 tahun, kehebatan pemain biasanya menyusut dan sesudah itu bersiap memasuki masa pensiun.
Lihat penurunan dramatis nilai gelandang Sevilla sementara ini Ivan Rakitic. Beberapa tahun selanjutnya ia dipuja-puja di Barcelona. Dianggap suksesor Xavi atau Andres Iniesta. Namun, dua musim paling akhir ia kerap menjadi sasaran kritik. Pemain asal Kroasia itu dinilai titik lemah bagi lini tengah Barca.
Faktor umur dianggap penyebabnya. Ivan Rakitic yang kini berusia 32 tahun ada di senjakala kariernya. Mau misal lain? N'Golo Kante, menjelang usianya yang ke-30 sang jangkar asal Prancis dinilai mulai terlihat kehilangan tajinya. Wayne Rooney, ketajamannya melorot tajam di umur 31 tahun, padahal beberapa tahun pada mulanya ia dianggap sebagai keliru satu striker hebat.
Benarkah karier pesepak bola sependek itu? Realitanya Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo terlihat bugar dan senantiasa on-fire samasekali usianya kini 33 dan 34 tahun.
Kemajuan dunia kedokteran olahraga dan kemauan pemain jalankan perawatan tubuh dan diet yang baik menyebabkan para pemain veteran senantiasa dapat tampil oke. Orang pun kadang melupakan umur mereka karena kinerja di lapangan tetap terlihat ciamik.
Situs Sportskeeda menempatkan lima gelandang elite yang permainannya kian menanjak disaat usianya mulai memasuki 30 tahun. Karier mereka akan panjang jikalau kedisiplinan pernampilannya senantiasa dapat dijaga.
1 dari 5
Luka Modric (34 Tahun)
Luka Modric (34 Tahun)
Luka Modric menendang bola didalam pertandingan La Liga antara Real Madrid dan Eibar di stadion Alfredo di Stefano, Senin 15 Juni 2020. © AP Photo
Luka Modric satu-satunya pesepak bola yang sudah mematahkan duopoli Ballon 'D'Or dari Ronaldo dan Messi didalam 12 tahun terakhir. Gelandang Real Madrid ini memenangkan penghargaan bergengsi terhadap tahun 2018 selanjutnya bersama mempertontonkan kehebatan di lini tengah Real Madrid dan juga Timnas Kroasia.
Playmaker berusia 34 tahun itu memenangkan Liga Champions untuk ketiga kalinya musim itu dan, yang lebih penting, menjadi kapten negaranya, Kroasia, ke final Piala Dunia idaman sebelum akan akhirnya dikandaskan Prancis.
Kematangan, visi, dan kepemimpinan Modric membuatnya juga dianugerahi penghargaan Bola Emas (Pemain Terbaik) di Rusia.
Modric sudah memenangkan semua gelar bergengsi sebagai pemain Los Blancos dan sihirnya di lini ke dua dipuji sebagai keliru satu alasan di balik kesuksesan luar biasa Real Madrid di pentas Eropa.
Meskipun ada kecurigaan bahwa kemampuannya sudah alami penurunan pasca musim sensasional 2017-2018, gelandang berikut tetap membuktikan kritikan itu salah. Sampai bersama musim ini ia tetap menjadi andalan lini tengah Real Madrid. Ia memenangkan penghargaan Pemain Terbaik La Liga usai klubnya menjadi jawara kompetisi.
2 dari 5
Santi Cazorla (35 Tahun)
Santi Cazorla (35 Tahun)
Santi Cazorla Rayakan Gol Pertamanya © AP Photo
Di umur 35, Santi Cazorla menghibur dunia sepak bola lewat aksi individunya yang menawan di lini kedua. Pada musim 2012-13, gelandang Spanyol itu pindah ke Arsenal untuk menjadi bagian perlu dari tim Arsene Wenger.
Dia memenangkan dua Piala FA sepanjang waktunya di Arsenal di mana dia menyebabkan dirinya disayangi oleh pendukung The Gunners. Apesnya, di dua musim terakhirnya kariernya dirusak oleh cedera.
Gelandang serba dapat itu pindah ke Villareal dan sekali lagi membuktikan umur sebatas angka, mencetak 15 gol dan 11 assist bikin Yellow Submarines sebelum akan pindah ke Qatar.
Cazorla sudah membuktikan kualitasnya di mana pun dia bermain, yang paling penting menjadi bagian dari skuat Timnas Spanyol sementara menjadi kampiun Piala Eropa di sementara merek punya deretan gelandang terbaik di dunia dan permainan tiki-taka tengah menyihir dunia.
3 dari 5
Jordan Henderson (30 Tahun)
Jordan Henderson (30 Tahun)
Kapten Liverpool, Jordan Henderson © AP Photo
Jordan Henderson pesepak bola bermental baja. Gelandang itu punya musim terbaik sebagai kapten Liverpool bersama memenangi gelar Premier League usai puasa panjang sepanjang 30 tahun. Ia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik PFA untuk permainan inspiratifnya di jantung lini tengah Liverpool.
Musim pada mulanya ia juga mengantar Liverpool juara Liga Champions.
Bicara statistik mencetak gol dan menyumbang assist Henderson kalah jauh dibanding Kevin De Bruyne, gelandang Manchester City, dan para pengkritiknya yakin bahwa gelandang The Reds berusia 30 tahun itu hanya menang karena klubnya adalah tim terbaik di Inggris.
Harus dipahami bahwa Henderson memainkan peran yang terlalu berbeda dari De Bruyne sebagai gelandang. Sering diterjunkan sebagai kehadiran box-to-box atau defensif atau sebagai segi kanan nomer 8, tugas utama Henderson adalah melindungi bola senantiasa bergerak di lini tengah dan mengubah penguasaan bola sebagai permainan defensif.
Dia bisa saja tidak punya visi artistik atau kreatif seperti seorang Modric, tetapi pemain berusia 30 tahun itu paham pekerjaannya sebagai gelandang dan kapten tim bintang dan melakukannya bersama sempurna.
Padahal beberapa tahun silam namanya tak dulu dihitung. Saat menggantikan Steven Gerrard sebagai kapten Liverpool, ia dianggap tak layak karena permainannya biasa-biasa saja. Siapa sangka di tangan Jurgen Klopp, Henderson menjelma menjadi gelandang unik kelas dunia.
4 dari 5
Papu Gomez (32 Tahun)
Papu Gomez (32 Tahun)
Alejandro Gomez © AP Photo
Pemain Argentina, Papu Gomez, adalah keliru satu kisah berhasil klasik di daftar ini, walaupun dia adalah seorang gelandang Atalanta dan bermain secara reguler untuk klub berikut sejak musim 2014-2015.
Kemampuannya mulai dilirik disaat Atalanta mencuat menjadi kemampuan baru Serie A. Klubnya, musim selanjutnya secara mengejutkan lolos ke perempat final Liga Champions bersama berbekal banyak pemain tidak terkenal. Gomez kini dinilai sebagai keliru satu gelandang terbaik di Eropa.
Gomez sudah menjadi bagian dari revolusi Atalanta, mengantar klubnya ke posisi ketiga yang bersejarah di Serie A dan ke perempat final Liga Champions musim lalu.
Gomez, seorang gelandang yang cekatan dan mencetak gol adalah penggerak utama Atalanta yang permainannya agresif. Ia bermain terlalu dinamis, dapat bermain didalam tempo tinggi, dan senantiasa datang untuk menolong serangan.
Gelandang berusia 32 tahun itu mencetak delapan gol dan menolong 18 gol lainnya di semua persaingan untuk klub asal Bergamo tersebut.
5 dari 5
Toni Kroos (30 Tahun)
Toni Kroos (30 Tahun)
Toni Kroos merayakan golnya ke gawang Celta Vigo di jornada 24 La Liga di Santiago Bernabeu, Senin (17/02/2020) dini hari WIB. © AP Photo
Baru-baru ini, pelatih Real Madrid Zinedine Zidane menyebutkan merupakan suatu kehormatan baginya untuk melatih Toni Kroos. Zidane adalah gelandang serang kharismatik sementara aktif bermain. Pujiannya sebuah kebanggaan bagi Kroos.
Gelandang asal Jerman itu terlalu pantas mendapat pujian. Ia kini keliru satu gelandang terbaik di dunia, memasuki umur 30 tahun permainan terlihat kian matang.
Kroos bisa saja adalah gelandang paling lengkap didalam daftar ini, bersama jangkauan operan spektakuler, visi, tembakan jarak jauh, kemampuan mencetak gol, dan kemampuan bermain di berbagai peran di lini tengah. Kroos jalankan seutuhnya bersama indah, estetis, dan bersama kepala dingin khas Jerman. Ketenangan yang tentu akan menyebabkan rasa iri.
Saat pindah ke Real Madrid, banyak yang meragukan Kroos akan lebih hebat dari seniornya, Mesut Ozil, yang dinilai mempunyai bakat tetapi berkarier singkat di Los Blancos. Nyatanya prediksi itu salah. Ia saat ini adalah penggerak mesin permainan Real Madrid yang senantiasa terpilih menjadi pemain utama siapapun pelatih El Real.
Belum ada Komentar untuk "5 Gelandang yang Berusia 30 Tahun, Ada Gelandang Real Madrid"
Posting Komentar